Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Dialog Kebudayaan di Pati: Menjaga Budaya, Merawat Bangsa

Dialog Kebudayaan di Pati: Menjaga Budaya, Merawat Bangsa

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 8 Des 2025
  • visibility 5.727
  • comment 0 komentar

 

Pcnupati.or.id – Pemerintah dan masyarakat Pati diminta untuk terus mempertahankan dan mengembangkan budaya lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional. Hal ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah, Muh Zen, saat menjadi narasumber Dialog Kebudayaan, yang berlangsung di Aula Kantor Muslimat Nahdlatul Ulama Pati, Sabtu (6/12/2025).

Muh Zen berharap bahwa budaya lokal dapat terus diuri-uri dan dikuatkan agar masyarakat Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, terus peduli untuk mempertahankan budaya serta kearifan lokal yang ada.

“Budaya ini macam-macam, ada budaya seni, kemudian nilai value, kemudian kultur yang berkembang di masyarakat,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa budaya tradisional yang muncul di tengah masyarakat merupakan bagian kearifan lokal dan kekuatan luhur yang sudah berkembang sejak lama di negeri ini. Oleh karena itu, budaya ini harus terus diuri-uri dan dikuatkan.

“Khususnya di Pati, budaya khas daerah harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Pemerintah dan DPRD harus terus mempertahankan kebudayaan lokal ini dan dikembangkan sesuai dengan zamannya,” tegasnya.

“Melalui dunia pendidikan, anak-anak harus dilibatkan untuk terus bersama-sama mengetahui dan mau mempelajari sekaligus mempraktekkan budaya-budaya yang berkembang. Dengan demikian, budaya lokal dapat terus lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,” lanjut Muh Zen.

Sementara itu, narasumber lainnya yakni anggota DPRD Pati, Kastomo. Ia berharap bahwa dialog ini dapat mendukung program Kementerian Kebudayaan.

“Kami sebagai dewan ada Perda Nomor 4 Tahun 2024, yang diharapkan dapat menjadi Perbup agar penganggarannya lebih efektif. Saat ini, anggaran untuk budaya lokal Pati di APBD belum maksimal,” kata dia.

Ia pun berharap, anggaran untuk sektor budaya ini bisa dimaksimalkan, sehingga Pati bisa mengembangkan budaya lokal dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui PAD.

Kastomo menambahkan bahwa pelestarian budaya lokal tidak hanya penting untuk menjaga identitas masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen dari pemerintah dan masyarakat untuk terus mendukung dan mengembangkan budaya lokal.

Untuk diketahui Dialog Kebudayaan dengan tema “Menjaga Budaya, Merawat Bangsa” yang digelar di Pati ini merupakan program dari Kementerian Kebudayaan melalui DPR RI. Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta yang terdiri atas unsur guru, tokoh masyarakat, dan pemuda.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sehari Dua Agenda, Mulai Koin NU Hingga Sosialisasi UU PKDRT

    Sehari Dua Agenda, Mulai Koin NU Hingga Sosialisasi UU PKDRT

    • calendar_month Sen, 20 Jan 2020
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    WINONG-Sosialisasi koin NU masih Gencar dilaksanakan oleh Lazisnu dan PCNU Pati. Minggu (19/1) Kemarin sosialisasi ini diadakan di Kecamatan Winong. Pesertanya beragam, mulai pengurus MWC, Ranting hingga Banom. Pengurus Banom yang paling banyak berasal dari para pengurus Fatayat NU Winong. Pengurus Cabang NU Pati bersama PC Fatayat NU dan PAC Fatayat NU Winong usai sosialisasi […]

  • PCNU-PATI

    Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk

    • calendar_month Sen, 7 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 78
    • 0Komentar

    Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan.  Kami benar-benar sibuk sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu.  Jangankan berjemaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. Jangankan rawatib, zikir, doa, tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah sangat memberatkan kami. Jangankan puasa Senin-Kamis, jangankan ayyamul baith, jangankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadan saja […]

  • Momen HSN, Santri RF Tuntaskan 100 Khataman al Qur’an

    Momen HSN, Santri RF Tuntaskan 100 Khataman al Qur’an

    • calendar_month Rab, 23 Okt 2019
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    GEMBONG-Yayasan Pendidikan Islam Raudlatul Falah (RF) Desa Bermi Kecamatan Gembong menggelar khataman al qur’an untuk merayakan Hari Santri Nasional (HSN) 2019. bukan khataman biasa, namun sebanya seratus kali khataman al qur’an bin nadlor digelar oleh yayasan asuhan KH. Ahmad Djaelani Al Hafidz ini. Pidato Dewan Pengurus Yayasan Raudlatul Falah Bermi oleh Astadi Aslam dalam rangka […]

  • Fatayat NU Pati Gelar Seminar Pendidikan Politik Perempuan

    Fatayat NU Pati Gelar Seminar Pendidikan Politik Perempuan

    • calendar_month Sel, 18 Feb 2020
    • account_circle admin
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Pati, 18/02/2020. Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Pati kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas P3AP2K) menyelenggarakan Seminar Pendidikan Politik Perempuan bertempat di Aula Gedung PCNU Kabupaten Pati. Ketua PC Fatayat NU Kab. Pati Asmonah, M. Pd menjelaskan tujuan diadakan seminar adalah memberikan pemahaman yang benar tentang pendidikan politik  […]

  • Lima Hari Sekolah di Pati Resmi Dibatalkan, PCNU Bergembira

    Lima Hari Sekolah di Pati Resmi Dibatalkan, PCNU Bergembira

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle admin
    • visibility 125
    • 0Komentar

      PCNUPati.or.id, Pati – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati resmi membatalkan kebijakan lima hari sekolah, Jumat (8/8/2025). Alasan pembatalan kebijakan yang telah berjalan sebulan ini pun terungkap saat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati menyerahkan SK ke PCNU Pati. Keputusan ini tertuang dalam surat keputusan (SK) perihal penyesuaian hari sekolah dan penguatan karakter anak melalui kegiatan […]

  • Menebar Dakwah Lewat Kisah

    Menebar Dakwah Lewat Kisah

    • calendar_month Sen, 20 Nov 2017
    • account_circle admin
    • visibility 77
    • 0Komentar

    Berdakwah paling efektif, mengena disukai kebanyakan masyarakat umum adalah dengan menggunakan metode bercerita, sebab pada dasarnya  setiap orang suka bercerita dan suka mendengarkan cerita. Oleh sebab itu, di dalam kitab suci, cerita menjadi unsur yang menonjol, kalau tidak dikatakan dominan. Tidaklah mengherankan jika cerita menjadi gaya penyampaian ajaran agama yang barangkali paling menarik, bahkan mungkin […]

expand_less