Mindset Literasi Digital Guru
Oleh: M. Iqbal Dawami
Pada Kamis, 26 September 2024, saya berkesempatan memberikan workshop yang bertajuk “Meningkatkan Literasi Digital Guru TK dengan Bercerita Bergambar Menggunakan Media Canva” di Kecamatan Margoyoso, Pati. Peserta workshop ini adalah para guru TK Se-Kecamatan Margoyoso. Mereka cukup antusias dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran. Terlihat jelas bahwa mereka ingin mengembangkan keterampilan baru untuk memperkaya pengalaman mengajar mereka di era digital ini.
Salah satu pembahasan yang saya sampaikan adalah mengenai literasi digital bagi seorang guru. Literasi digital tidak hanya sekadar kemampuan untuk mengoperasikan perangkat teknologi, tetapi lebih dari itu, merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi digital secara efektif dalam proses pembelajaran. Dengan literasi digital yang baik, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, interaktif, dan relevan dengan kehidupan siswa saat ini.
Saya menekankan bahwa literasi digital bagi guru bukan sekadar teknis semata. Ini juga tentang bagaimana seorang pendidik dapat menanamkan pemahaman kritis kepada siswa mengenai teknologi dan informasi yang ada di sekitar mereka. Bagaimana kita dapat mendorong mereka untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga memahami cara kerjanya dan dampaknya terhadap kehidupan mereka.
Selain itu, saya juga menyampaikan tentang mindset digital. Guru yang memiliki mindset digital adalah mereka yang terbuka terhadap perubahan dan perkembangan teknologi. Mereka tidak memandang teknologi sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk berinovasi dan beradaptasi. Guru dengan mindset ini melihat teknologi sebagai alat bantu yang dapat memperkaya pembelajaran, bukan sebagai penghalang. Dalam hal ini, keberanian untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut gagal menjadi kunci utama.
Saya juga menyinggung tentang pentingnya digitalisasi media pembelajaran. Dengan adanya teknologi, kita memiliki kesempatan besar untuk mengemas materi ajar secara lebih dinamis dan interaktif. Kita bisa membuat video pembelajaran singkat, menggunakan infografis untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit, atau memanfaatkan aplikasi kuis online agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Salah satu media pembelajaran yang saya soroti adalah buku cerita bergambar (cergam). Buku cergam dapat menjadi alat yang sangat efektif, terutama untuk siswa usia dini atau di tingkat sekolah dasar. Mengapa demikian? Karena buku cergam menggabungkan cerita dan gambar, yang membuat materi lebih mudah dipahami oleh siswa.
Cerita yang baik mampu memancing imajinasi siswa, sementara gambar akan membantu mereka memahami konteks cerita. Media ini sangat cocok untuk mengajarkan nilai-nilai moral atau konsep sains sederhana dengan cara yang menarik dan tidak membosankan.
Dengan keterampilan menulis dan kreativitas yang dimiliki para guru, tidak ada batasan untuk terus berinovasi. Kita dapat terus menciptakan media pembelajaran yang inspiratif dan tentunya berkontribusi lebih luas di dunia pendidikan. Semoga workshop ini adalah langkah awal yang baik bagi peserta dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini.