 |
| Suasana pembukaan Konferensi PAC Fatayat NU Pucakwangi |
PUCAKWANGI – Kepemimpinan PAC Fatayat NU Pucakwangi periode 2016-2021 resmi usai. Melalui forum tertinggi, Konferensi Fatayat NU tingkat PAC, Umi Kalsum sah demisioner pada Minggu (31/10) di Gedung Serbaguna Pucakwangi.
Acara yang pembukaannya dihadiri seluruh elemen NU tersebut menandai fase baru PAC Fatayat NU Pucakwangi. Sebagai kalimat pamungkas, Umi Kalsum menegaskan bahwa kepemimpinan setelahnya harus lebih maju dan lebih giat lagi.
“Semoga siapapun yang terpilih nanti mampu lebih giat dan lebih produktif, sehingga Fatayat NU Pucakwangi bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi,” tegasnya.
Sementara itu, K. M. Yasin al Hafidz, Ketua MWC NU setempat juga menekankan peranan Fatayat sebagai garda terdepan para pemudi NU. Oleh karenanya, lanjut dia, Fatayat harus mampu bekerjasama dengan pengurus MWC dan juga Banom-Banom lainnya.
“Mari tingkatkan sinergitas, baik itu MWC, lembaga maupun Banom, Khususnya Fatayat agar kita bisa benar-benar maksimal dalam melayani ummat,” tandas dia.
Ketua Baru
Sementara dalam konferensi tersebut, bukan hanya mendemisionerkan pengurua lama, namun tentunya mencari pimpinan baru.
Melalui forum terhormat itu, muncul beberapa nama sebagai kandidat calon ketua. Namun, Siti Rodhiyah menjadi satu sosok terkuat diantara sekian banyak nama yang muncul.
Tak ayal, Rodhiyah-lah yang akhirnya memegang tampuk kepemimpinan PAC Fatayat NU Pucakwangi hingga 2025 nanti. Posisinya menggantikan Umi Kalsum yang telah menjabat selama telah menjabat selama empat tahun ditambah satu tahun karena pandemi.
“Terimakasih kepada teman-teman yang telah mempercayai saya. Namun, dalam mengemban amanah sebesar ini, saya tidak mampu verjalan sendiri. Saya membutuhkan kerjasama dan kekompakan dari sahabat-sahabat semua,” pungkasnya.(lut/ltn)
