Muncul Gerakan Dukungan Calon Bupati Pati dari Kalangan NU, Ini Kata ketua PCNU
Pcnupati.or id – Menjelang Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Pati 2024, muncul gerakan dukungan terhadap Calon Bupati maupun Wakil Bupati dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Gerakan ini bertagar “2024 Wayahe Wong NU Mimpin Pati”.
Rokib Ismail, inisiator gerakan tersebut mengatakan, sudah saatnya Kabupaten Pati ini dipimpin oleh warga Nahdliyin.
“Sudah saatnya Pati dipimpin oleh orang NU. Karena untuk memproporsionalkan semua kebijakan agar memenuhi kepentingan masyarakat yang mayoritas dari NU,” kata dia, belum lama ini.
Ia berharap, ketika Pati dipimpin oleh warga NU, maka dapat mengakomodir aspirasi dari warga Nahdliyyin.
“Kita ini memiliki gagasan bahwasanya di 2024 nanti Pati dipimpin oleh orang NU. Karena mayoritas masyarakat Pati adalah NU yang pastinya gerakan ini akan mendapatkan respon yang sangat positif,” tutur dia.
Ditanya terkait figur Cabup maupun Cawabup yang akan diusung, pihaknya mengaku belum menentukan. Pihaknya masih akan membahasnya lebih lanjut, termasuk dengan langkah politik yang akan diambil.
“Belum menentukan figur maupun kendaraan politik. Kita hanya meminta pendapat dari NU supaya yang akan kita lakukan tidak bertentangan. Ini demi kepentingan masyarakat Pati yang mayoritas warga NU,” ujar dia.
Menanggapi adanya gerakan tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, K.H Yusuf Hasyim mengatakan, bahwa gerakan ini berangkat dari para kader NU untuk menyikapi kondisi politik saat Pilkada 2024 nanti.
KH Yusuf Hasyim pun mendukung gerakan tersebut meksipun pihaknya tidak bisa terjun langsung ke politik praktis.
“NU pada prinsipnya yang terpenting adalah bagaimana politik kebangsaan. Kalau politik praktis secara langsung itu dari partai politik,” ucap dia, (13/9/2023).
Namun demikian, lanjut dia, apabila ada aspirasi kaitannya dengan politik praktis yang membutuhkan penyikapan dari NU, maka pihaknya akan mengambil jalan yang sesuai dengan kemaslahatan umat.
“Jika membutuhkan penyikapan aspirasi dari masyarakat apalagi dari warga Nahdliyyin, kita sebagai organisasi atau Jamiyah kita ikut bersama-sama bagaimana baiknya yang penting untuk kemaslahatan umat,” jelas dia.
Kaitannya dengan kontestasi politik 2024 mendatang, KH Yusuf Hasyim juga tak melarang dan mempersilakan warga NU yang ingin ikut bertarung dalam Pemilu mendatang. Namun dengan catatan, itu demi kemaslahatan bersama.
“Intinya siapa boleh saja untuk menyampaikan pendapat dan pandangan. Termasuk warga NU yang menginginkan perubahan terkait dengan kepemimpinan di Kabupaten Pati. Karena mau tidak mau, memilih pemimpin menjadi kewajiban kita sebagai masyarakat,” tandas dia. (Angga/Ltn)