Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Hari Santri dan Bursa Jodoh

Hari Santri dan Bursa Jodoh

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 20 Okt 2022
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

Oleh: Maulana Karim Sholikhin*

Hari Santri 22 Oktober adalah suatu ‘monumen’ perjuangan kalangan santri. Begitu luar biasanya jasa kaum sarungan ini kepada negeri, hingga harinya pun diperingati di jagad Indonesia bi washilati Keppres Nomor 22 Tahun 2015.

Penulis sempat berfikir, adakah tujuan tersembunyi Pak Jokowi membuat Keppres itu? (Pembaca jangan su’udz dzon dulu). Ahaa… Sampai di satu titik perenungan, penulis menemukan misi rahasia presiden ke-7 kita itu. 

  • Dalam Bursa Jodoh Indonesia, santri sering kali dianggap tak berkemampuan secara finansial. Khususnya ya oleh bapak-bapak yang punya anak perempuan cantik.

Bapak-bapak hasil gemblengan Orde Baru selalu menempatkan PNS, Polri dan profesi berseragam lainnya sebagai kriteria nomor wahid buat buah hatinya. Karena bagi mereka, berseragam sama dengan mapan. Ya memang ada masa dimana santri sulit mengakses posisi-posisi idaman mertua itu.

Lebih sadisnya lagi, Santri juga dianggap oleh sekalangan mertua materealistik sebagai golongan orang-orang kolot dan nggak maju. Tentunya ini pandangan apriori semata.

Wal hasil, kaum santri, bahkan sampai saat Keppres Hari Santri diturunkan, masih banyak yang berkeluh tentang jodoh. Ya paling santriwan nikahnya sama santriwati, atau sama anak kiai. Itupun lewat seleksi yang berat.

Sangat jarang santriwan yang nikah sama kaum abangan. Kecuali mereka yang bejo, dapat mertua yang sadar betul bahwa pemikiran santri sebenarnya bisa lebih lhoss daripada pemikiran manusia kantor yang doktriner, yang artinya santri bisa menjadi apa saja dan berpotensi lebih maju dari siapa saja, termasuk dalan hal penghasilan.

Oke! Kembali ke permasalahan awal. Berangkat dari analisa penulis, Pak Jokowi mungkin ingin menyantrikan Indonesia dengan mengesahkan Hari Santri. Dengan adanya peringatan 22 Oktober itu, diharapkan dapat meningkatkan klasmen santri di mata mertua.

Sehingga mereka yang ndak santri, akhirnya dengan ikhlas hati mau menikahkan putrinya dengan kang-kang santri. Dampaknya apa? Betul! generasi santri dan pesantren semakin meluber. Bayangkan jika seorang santri ditanya mertua, soal profesi, lalu dia jawab, “saya santri, pak.”

“Apa hebatnya santri?,” Cecar si camer (Calon Mertua) dengan intonasi sinis.

Bi barokati Keppres Hari Santri, dengan gagah dan PD, kang-kang itupun berani menjawab.

“Bayangkan, pak. Setiap 22 Oktober, seluruh Indonesia mulai dari pemerintah pusat sampai kabupaten bahkan desa-desa, semuanya menyanjung-nyanjung saya. Apa bapak mboten bangga punya mantu yang statusnya dibanggakan negara dan ulama’?”

Kisah inipun berujung happy ending. Kang-kang itu akhirnya punya tujuh anak yang jadi santri semua. Luar biasa memang Hari Santri. Ilaa hadhroti Mbah Hasyim wa ushuulihi, wa furuu’ihi wa ashdiqoo’ihi, al faatihah.[]

(Penulis merupakan pendidik di Ponpes Shofa Az Zahro’ dan MI Hidayatul Islam Gembong)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI

    Mustasyar PWNU Jateng KH Ahmad Wafat

    • calendar_month Rab, 24 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Kabar duka menyelimuti warga Nahdliyin di Jawa Tengah. Pasalnya KH Ahmad (88), mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah meninggal dunia, pada Selasa (23/5/2023) pukul 08.25 WIB. Almarhum dimakamkan di Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.  Semasa hidup, Mustasyar PWNU Jateng ini dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan aktif dalam berorganisasi.  Keponakan […]

  • NKRI Yes, Radikalisme No

    NKRI Yes, Radikalisme No

    • calendar_month Sen, 29 Feb 2016
    • account_circle admin
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Indonesia adalah negara Pancasila, yang di dalamnya terdapat multietnik, multiagama, multukultural dan sebagainya. Memang mayoritas pemeluk agama di Indonesia adalah Islam Ahlu as-Sunnah Wa al-Jama’ah (Aswaja) yang memiliki cara berpikir moderat dan menghargai perbedaan. KH. Bisri Musthofa yang biasa di panggil Gus Mus ini memaparkan tentang garis besar Aswaja, Pertama, dalam bidang hukum Islam (Fiqh), […]

  • Muqoddimah Sebelum Adzan

    Muqoddimah Sebelum Adzan

    • calendar_month Rab, 14 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 1
    • 0Komentar

      Seorang mu`adzin, sebelum ia melakukan adzan terlebih dahulu memberi muqoddimah berupa bacaan : سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ….. إلخ Pertanyaan : Bagiamana hukumnya memberi muqoddimah (pendahuluan) tersebut ?   Jawaban : Termasuk bid`ah makruhah apabila mu`adzin memberi muqoddimah dengan maksud […]

  • PCNU-PATI

    Agama Versus Agama

    • calendar_month Ming, 6 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Dr. Ali Syariati adalah seorang Sosiolog dan Martir yang terbunuh atas perjuangannya menyalakan api revolusi di Kerajaan Syah Pahlevi di Tanah Persia. Api revolusi yang dikobarkannya menyala terang dan berhasil meruntuhkan tembok kerajaan Syah yang sudah berumur ribuan tahun. Namun beliau tidak sempat menyaksikan hasil perjuangannya tersebut dikarenakan kesyahidannya tepat 3 tahun sebelum revolusi. Meskipun […]

  • 4 Tips Agar Tetap Produktif saat Weekend. Photo by Andreas Klassen on Unsplash.

    4 Tips Agar Tetap Produktif saat Weekend

    • calendar_month Sel, 29 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kebanyakan dari orang-orang sering memanfaatkan weekend untuk rebahan. Iya, kita sering bermalas-malasan alias malas gerak (mager). Tentunya hal itu menjadikan kita tidak produktif.  Nah, agar weekend kalian tetap produktif, lakukan empat hal ini. 

  • Jumat Berkah Yayasan Wahid Hasyim Santuni Yatama

    Jumat Berkah Yayasan Wahid Hasyim Santuni Yatama

    • calendar_month Sab, 11 Sep 2021
    • account_circle admin
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Agus Sukari (tengah), ketua Yayadan Wahid Hasyim Pati didampingi Hj. Hartami (kanan), kepala MTs Wahid Hasyim bersama para Santri yatim Wahid Hasyim usai penyerahan paket bantuan dalam acara ‘Jumat Berkah’ (10/9) PATI – ‘Jumat Berkah’, program rintisan Yayasan Wahid Hasyim Pati ini kembali melakukan kegiatan bhakti sosial, Jumat (10/9). Hal ini dinyatakan oleh Agus Sukari, […]

expand_less