![]() |
K. Yusuf Hasyim, ketua PCNU Pati |
PATI-Ketua PCNU Kabupaten Pati K. Yusuf Hasyim menyebut adanya dua kekuatan utama yang dimiliki oleh NU. Dua daya ini jika dimaksimalkan mampu untuk mewujudkan kemandirian umat.
Pertama jamaah dan kedua jam’iyyah (organisasi). Dua komponen ini saling berkaitan erat, sebab, menurut K. Yusuf, jamiyyah tidak akan berjalan tanpa jama’ah. Sedangkan jamaah juga akan kacau bila tidak ada jamiyyah yang solid.
“Di antara problematika sekarang mulai ada sebagian jama’ah yang enggan melaksanakan instruksi organisasi,” terang Yusuf Hasyim, Minggu (18/7).
Ia menambahkan bahwa jamaah dan jam’iyah harus sinergi. Banyaknya jamaah dalam satu jam’iyyah harus dibekali semangat organisasi. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan pelatihan–pelatihan, cara berorganisasi, konsep serta manajemen untuk menyukseskan tujuan dari program yang mau dijalankan.
Semakin tinggi intensitas pelatihan yang diadakan oleh organisasi, dapat memacu kesetiaan jama’ah terhadap jam’iyyah. K. Yusuf menambahkan pelatihan-pelatihan yang dimaksud bisa berarti sangat luas.
“Kita punya banyak lembaga dan Banom yang bisa menembus beragam kalangan masyarakat,” terangnya.
Namun, lanjut K. Yusuf, kondisi di lapangan masih banyak menuai hambatan. Sebagai contoh, manajemen yang kurang profesional bisa menyebabkan jamaah tidak terlayani dengan baik oleh jamiyyah. Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada segenap pengurus NU, baik Banom maupun Lembaga di masing-masing tingkatan untuk melayani jamaahnya secara baik.
“Kalau jamaah yang ada ini tidak terlayani, maka jangan heran kalau jamaah akan melayani dirinya sendiri bahkan malah dilayani oleh jam’iyyah lain,” sambungnya.
Pengelolaan Lazis
K. Yusuf menyatakan, guna menata jam’iyyah supaya bisa melayani jamaah, salah satu kuncinya ada pada Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah (Lazis). NU sebagai organisasi terbesar juga telah dilengkapi dengan lembaga semacam ini, yaitu Lazisnu.
“Organisasi harus memberi dorongan terbentuknya manajemen yang baik pada Lazisnu, agar mampu melayani jama’ah dengan baik,” lanjutnya.
Pelayanan yang dimaksudkan oleh ketua PCNU Pati ini bisa berwujud dalam berbagai macam aspek. Mulai dari segi kesehatan hingga sosial-ekonomi harus dimaksimalkan sehingga terbentuk kemandirian sebagaimana diharapkan banyak pihak.
“Pengelolaan ZIS harus dijalankan secara profesional, ilmu dan manajemen yang baik. Lazisnu adalah langkah awal untuk menuju kemandirian. Jika jama’ah sudah terlayani maka mereka akan bergerak sendiri,” jelas Yusuf Hasyim.(niam/lut/ltn)