Berita
Halaqoh dengan Rais ‘Am PBNU

KH Ma’ruf Amin menjelaskan beberapa agenda penting Nahdlatul Ulama ke depan. PBNU melakukan revitalisasi dengan membuat pedoman standar organisasi yang baik. Disamping itu, PBNU akan terus monitoring dan evaluasi (monev) secara intensif guna memastikan organisasi berjalan dengan baik
“Ke depan, ada standar organisasi NU kelas A, B, dan C. Organisasi A adalah standar ideal seperti memiliki kantor, administrasi dan laporan keuanganya baik, kegiatan berjalan baik, dll). Jika organisasi masih C, ditingkatkan ke B, jika B ditingkatkan ke A,”jelasnya.
KH Ma’ruf menegaskan penguatan akidah Ahlussunah Wal Jamaah An Nahdliyyah yang rahmatan Lil Alamin. Di tengah maraknya paham radikalisme yg eksklusif dan fanatik, NU menghadapinya dengan gerakan kontra radikalisme dan deradikalisasi.
“Ini dalam rangka himayatul ummah Anil Aqaid Al fasidah Al bathilah (menjaga umat dari akidah yang rusak dan batal), tegasnya.
Agenda lain ke depan, KH Ma’ruf menjabarkan NU akan memberdayakan ekonomi umat melalui program -program riil untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Ia mencontohkan Program pemerintah dalam bentuk redistribusi aset dan kemitraan harus dimanfaatkan untuk memberdayakan ekonomi warga NU.
Diakhir ceramahnya KH Ma’ruf menandaskan pentingnya meneguhkan paham kebangsaan. “Bagi NU, Pancasila, Binneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 adalah bentuk final dan harga mati yang tidak boleh digugat demi keutuhan bangsa.” tegasnya lagi.