Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Jangan Mereduksi Kesakralan Tauhid

Jangan Mereduksi Kesakralan Tauhid

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 15 Agu 2019
  • visibility 12
  • comment 0 komentar

Foto : NU online

Filsafat mengajari tentang beberapa aliran, salah satunya empirisme. Aliran yang mengandalkan empiris-inderawi atau pengalaman langsung sebagai dasar kebenarannya. Contohnya api diakui kalau panas tatkala indera kita terkena api dan terasa benar-benar panas.

Kali ini saya tidak akan membahas filsafat, tetapi tentang bagaimana pandangan empiris itu menjadi bagian penting pengambilan keputusan dan konklusi sebuah kebenaran. Tentu bukan satu-satunya kebenaran karena kebenaran filsafat dan inderawi itu relatif, jika tidak mau dikatakan kamuflase. Ditambah lagi subjektivitas dari manusia yang mengalami kejadian tersebut.

Hanya saja, dalam konteks beragama, kami tidak akan bicara soal siapa yang paling benar atau golongan apa yang paling cinta dengan Islam. Namun lebih menyoal ajaran utama agama Islam, yakni Tauhid, ke-Esa-an Allah (meski ada anggapan bahwa Esa tidak sama dengan tunggal).

Sebelum masuk lebih jauh, ada baiknya kita menyatukan presepsi tentang tauhid. Dalam bahasa sederhana, ajaran Tauhid adalah tidak menyekutukan Allah. Hanya Allah Tuhan satu-satunya, tiada Tuhan Selain Allah. Kalimat ini begitu sakral karena melandasi semua aktivitas manusia, baik jasmani maupun rohani, material serta spiritual.

Tauhid menempati urutan pertama dan utama dalam Islam, maka rukun Islam yang pertama adalah Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul. Tanpa ini, amal perbuatan manusia tidak akan diterima sebagai amal shaleh muslim karena belum dianggap beriman dan muslim seseorang hingga ia menerima dan mengamalkan ajaran Tauhid.

Tauhid begitu sakral dan kesakralannya tak terbantahkan, diamini semua aliran dalam Islam. Saking cintanya terhadap Islam dan tauhid bahkan ada beberapa kelompok yang mencetaknya dalam bentuk bendera, topi, atau kaligrafi. Satu hal yang perlu diketahui ialah, pencantuman Tauhid dalam berbagai media tersebut akan mereduksi Kesakralan Tauhid sesuai media yang dipakai.

Sebagai contoh, kalimat Tauhid yang ditulis pada topi kesakralannya akan berkurang mengikuti fungsi topi itu sendiri. Dipakai untuk menutupi kepala atau melindungi dari panas matahari. Jika tidak dipakai ia bisa ditaruh di mana saja, di meja, kursi, panggung, lemari, atau jika dijual dan belum laku maka akan berada dalam tumpukan gudang bersama barang lainnya.

Penulis berani mengatakan demikian, sebab penulis memiliki pengalaman ‘menyedihkan’ tersebut. Seseorang telah meninggalkan topi tauhid di atas lantai sebuah tempat bermain anak-anak. Sayang sekali, kenyataan ini benar-benar telah terjadi tanpa kita sadari. Akhirnya, oleh istri penulis, topi tersebut dipungut dan diamankan ke tempat yang lebih tinggi, di rak paling atas. Ini cara kami memuliakan substansi kalimat tauhid.

Kejadian ini memberi banyak pelajaran bagi kita. Satu poin yang paling menohok yakni kalimat tauhid bisa lenyap nilai dan kesakralannya hanya karena kelalaian menaruh topi.

Tentu akan lebih bijak jika tulisan kalimat Tauhid dan Syahadat Rasul itu tertanam kuat dalam hati, bukan ditulis di berbagai media seperti topi, baju, atau bendera dan media-media yang tidak semua orang mudah menjaganya. Argunen ini bukan lantas menunjukkan bahwa penulis alergi dengan kalimat Tauhid, namun langkah tersebut justru lebih memuliakan substansi dari Tauhid itu sendiri.

Topi, benedera atau baju jika kotor tentu akan dicuci, entah dengan mesin cuci atau dikucek pakai tangan, diperas kemudian ditumpuk bersama pakaian lainnya. Menjadi tidak sakral bukan?

Mari jaga Kesakralan Tauhid dengan menanamnya di hati, menunjukkannya dalam akhlak mulia, dan menjaganya tetap suci. Wallahu a’lam bisshowab

M. Shofyan Al Nashr
(Aktivis literasi NU dan dosen IPMAFA)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pelatihan Dai Milenial, LDNU : Dakwah Bukan Cuma Lewat Mimbar

    Pelatihan Dai Milenial, LDNU : Dakwah Bukan Cuma Lewat Mimbar

    • calendar_month Sab, 16 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Para peserta pelatihan dai milenial oleh PC LDNU Pati yang dilangsungkan di Gedung MWCNU Wedarijaksa, Jumat (15/10) lalu. WEDARIJAKSA – Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama  (LDNU) Kabupaten Pati mengadakan pelatihan da’i milenial, Jumat (15/10) di Gedung MWC NU Wedarijaksa. Kegiatan ini sudah berjalan selama dua tahun.  “Ini kali ke delapan, dan menjadikan NU Wedarijaksa sebagai tuan […]

  • Gandeng IPNU-IPPNU, Irmas Baitun Nur Selenggarakan Sarasehan Literasi

    Gandeng IPNU-IPPNU, Irmas Baitun Nur Selenggarakan Sarasehan Literasi

    • calendar_month Sen, 25 Nov 2019
    • account_circle admin
    • visibility 15
    • 0Komentar

    PATI-Literasi menjadi kebutuhan mendesak di era digital ini. Terlebih minimnya minat kaum milenials terhadap dunia literasi akhir-akhir ini menambah beban bagi kehidupan yang akan datang. Aguk Irawan, salah satu pemantik ketika memaparkan materi dalam Pelatihan Literasi yang digelar di Aula Islamic Centre Masjid Baitun Nur Pati. Dari satu fenomena ini, sudah selayaknya generasi muda mulai […]

  • Night Gathering Warnai Peringatan Hari Santri IPNU-IPPNU Grogolan

    Night Gathering Warnai Peringatan Hari Santri IPNU-IPPNU Grogolan

    • calendar_month Jum, 22 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 22
    • 0Komentar

      Night Gathering ala IPNU dan IPPNU Grogolan dalam menyambut Hari Santri 2021 DUKUHSETI – Peringati Hari Santri Nasional 2021, IPNU IPPNU Grogolan Utara gelar Gathering Night, Kamis (21/10). Lebih lanjut, Kegiatan Gathering Night ini diisi dengan ziaroh makam, sholawatan, talk show, pensi dan diakhiri dengan game dengan mengusung tema Menumbuhkan Jiwa Santri Indonesia dengan […]

  • PCNU-PATI

    NU Jepara Bantu Korban Bencana Pati, Ketua LAZISNU Pati Terharu

    • calendar_month Jum, 16 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id – Kerja sama antara lembaga bahkan antar kabupaten dalam ruang lingkup NU memang sudah seharusnya terjadi. Terutama dalam situasi dan kondisi yang serba krusial seperti dialami oleh para korban bencana alam di Kabupaten Pati. Hal inilah yang diungkapkan oleh Niam sutaman, Ketua Lazisnu PCNU Pati.  Ia menyebut, banjir yang datang di beberapa wilayah di […]

  • SMPIT ITTIHADUL MUWAHIDIN Sowan Ke PCNU Pati

    SMPIT ITTIHADUL MUWAHIDIN Sowan Ke PCNU Pati

    • calendar_month Jum, 13 Nov 2015
    • account_circle admin
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Untuk mempernalkan peserta didik terhadap ormas-ormas yang berada di Kabupaten Pati, maka Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu melakukan silaturahmi ke berbagai ormas di Pati, yang pada kesempatan sebelumnya  ke Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan pada  hari  Selasa (10/11/2015) bertepatan dengan Hari Pahlawan silaturahmi ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama.             “Saya selaku kepala sekolah mengucapkan banyak […]

  • MA Salafiyah Kajen Pati Jalin Kerja Sama Strategis dengan UIN Walisongo Semarang

    MA Salafiyah Kajen Pati Jalin Kerja Sama Strategis dengan UIN Walisongo Semarang

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 37
    • 0Komentar

      Pati, Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kajen, Pati, resmi menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan di sela acara Reuni Akbar dan Temu Alumni Nasional yang digelar di kompleks MA Salafiyah Kajen, Sabtu (5/7/2025). Penandatangan MoU dilakukan langsung oleh Kepala MA Salafiyah Kajen, Masrukhan, M.Pd, dan […]

expand_less