Gus Mus Ijazahkan Tiga Sholawat
![]() |
KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) (sumber : Instagram @s.kakung) |
REMBANG-KH. Musthofa Bisri atau Gus Mus baru-baru ini mengijazahkan amalan sholawat kepada ummat islam. Ijazah ini disampaikan langsung melalui postingan Instagramnya, @s.kakung Kamis (1/7).
Dalam video berdurasi tujuh menit dua puluh detik tersebut, Gus Mus memaparkan sekaligus mengijazahkan tiga sholawat sekaligus. Kiai asal Rembang tersebut juga menjelaskan bahwa ketiga sholawat tersebut diperoleh dari tiga kiai khosh, yaitu KH. Makhrus Aly Lirboyo, KH. Ali Ma’shum Krapyak dan juga KH. Bisri Musthofa yang merupakan ayah dari Gus Mus.
Selain membeberkan tiga sholawat, Gus Mus juga menjelaskan tata cara pengamalannya. Ketiganya bisa dibaca seribu kali dalam sehari. Komposisi jumlahnya pun bisa beragam, disesuaikan dengan kebutuhan.
“Assholatu wassalamu’alaika ini bisa dibaca berapa puluh saja, yang banyak yang shollallahu ala Muhammad, terserah.” Ungkap Gus Mus dalam video tersebut.
Jika tidak sempat membaca hingga seribu kali per harinya, Kiai sekaligus budayawan ini juga memberikan keringanan. Menurut Gus Mus, yang paling penting, amalan tiga sholawat ini dibaca setiap Hari Jumat.
“Hari Jumat minimal jangan sampai tidak, (sholawat) ini minimal dibaca Hari Jumat.” Tandasnya.
Namun dalam videonya, Gus Mus tidak menjelaskan khasiat dan fadhilah (keutamaan) dari ketiganya. Ia hanya mengatakan bahwa fadhilah dari masing-masing sholawat tersebut sangat besar.
Gus Mus khawatir, jika disebutkan fadhilahnya dapat menggoyahkan niat pembacanya. Menurut Gus Mus, dalam membaca sholawat, ingatan harus tertuju pada Nabi Muhammad SAW., bukan pada khasiat sholawat tersebut.
“Meskipun (sholawat) ini khasiatnya luar biasa tapi tidak akan saya sampaikan kepada anda. Karena nanti anda membaca sholawat ini malah kepikiran khasiatnya. Padahal sholawat ini kita baca yang diingat ya Kanjeng Nabi Muhammad SAW.” Lanjutnya.
Wejangan Istighfar
Selain ijazah sholawat, dalam video yang sama, Gus Mus juga mengijazahkan bacaan istighfar. Menurut Kiai nyentrik ini, istighfar sebaiknya dibaca seratus kali sehari.
Namun jika mampu, membaca istighfar seribu kali dalam sehari jauh lebih utama. Hanya saja, sama seperti saat mengijazahkan sholawat, Gus Mus juga mengimbau kepada siapa saja yang hendak mengamalkan ijazah ini untuk tidak terpancang kepada khasiat istighfar.
“Yang diingat jangan khasiatnya, tapi yang diingat adalah dosa-dosa kita yang membaca istighfar” pungkas Gus Mus.
Untuk menyaksikan video versi lengkapnya, bisa di akses di akun Instagram @s.kakung. Hal ini penting dilakukan, sebab Gus Mus mengijazahkannya secara langsung.
Kiai Nyentrik
Seperti diketahui bersama, Gus Mus termasuk salah satu ulama sepuh yang mengikuti arus perkembangan zaman. Buktinya, ulama kelahiran 1944 ini masih aktif berselancar di media sosial seperti Facebook, twitter bahkan instagram.
Dengan intensitas Gus Mus di sosmed yang tergolong sering jika dibandingkan dengan kiai-kiai lain, maka banyak sekali ilmu yang bisa diserap bagi yang mengikuti akun-akun sosmednya. Seperti ijazah, nasihat, hingga karya-karya Gus Mus bisa dijumpai di akun-akun media sosialnya.
Bukan hanya aktif posting, Gus Mus juga dikenal sebagai potret kiai ramah. Tidak jarang ia membalas komentar jama’ah di akun media sosialnya. Meskipun terdengar sepele, namun aktifitas semacam ini dapat memberikan kebahagiaan bagi para jama’ah sosmed.(lut/ltn)