Iklan
Kolom

NU dan Peran Sosial-Keagamaan

Oleh : Siswanto, MA

Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kenyataan sosial yang semakin berkembang pesat, Nahdlatul Ulama (NU) perlu berperan secara efektif dan optimal dalam menjalankan berbagai fungsinya. Sebagai organisasi yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh besar di Indonesia, NU harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar yang sudah terbentuk.

Globalisasi yang membawa dampak besar dalam berbagai sektor, seperti ekonomi, teknologi, dan budaya, memerlukan sikap bijak dari NU untuk mengarahkan masyarakat agar tidak terjerumus dalam dampak negatifnya. NU dapat berfungsi sebagai garda terdepan dalam menjaga moralitas dan etika, serta memelihara kebudayaan lokal yang kaya akan nilai-nilai keagamaan. Di sisi lain, tantangan sosial seperti ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi harus mendapat perhatian khusus dari organisasi ini untuk memberikan solusi yang tepat dan berkelanjutan.

Iklan

Dalam hal ini, mengutip pendapat Tilaar, terdapat tiga peran utama NU secara organisatoris yang harus dijalankan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi umat dan masyarakat secara luas.

Pertama, sebagai agen perubahan. Di tengah masyarakat global saat ini, tidak ada organisasi lain selain NU yang mampu berfungsi efektif sebagai agen perubahan karena NU memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat luas. Menjadi NU yang intelek dan berdedikasi tinggi adalah elemen yang sangat penting dan strategis dalam membimbing masyarakat menuju kehidupan yang senantiasa berpegang pada nilai-nilai religius.

Kedua, sebagai pengembang nilai-nilai Islam wasatha. Secara terbuka, kita harus mengakui bahwa saat ini kerjasama antar umat beragama dan di dalam internal umat sendiri semakin terabaikan. Gesekan antar kelompok agama semakin sering terjadi, baik di kota maupun di desa. Jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin akan muncul konflik yang lebih besar.

Dalam situasi ini, NU berperan penting dalam menawarkan wajah Islam yang ramah dan penuh kasih, yang membawa kesejukan bagi seluruh umat. Oleh karena itu, diperlukan hubungan antar kelompok beragama yang dewasa, dengan menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan tanpa melihat perbedaan sosial, ras, suku, atau asal daerah.

Ketiga, NU sebagai organisasi profesional. Sebagai salah satu organisasi sosial-keagamaan yang berkembang pesat di Indonesia, NU harus dianggap profesional dengan memiliki kemampuan dan komitmen tinggi dalam melaksanakan aktivitas keorganisasian. NU dikatakan profesional jika mampu menjalankan program-programnya dengan kemampuan yang dimilikinya, serta memiliki komitmen kuat dalam mengerjakan program tersebut.

Organisasi NU yang profesional akan senantiasa berupaya melakukan segala sesuatu dengan benar dan baik. Profesionalisme ini mencakup keseriusan dalam menjalankan setiap program yang telah ditetapkan, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Untuk itu, NU perlu memiliki kemampuan untuk bekerja keras dan cerdas dalam setiap langkahnya. Kerja keras di sini tidak hanya berarti melaksanakan program-program dengan penuh dedikasi dan ketekunan, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. Hal ini mengharuskan setiap anggota dan pengurus NU untuk memiliki tekad yang kuat dalam menjalankan amanah yang diembankan, dengan selalu mengutamakan kepentingan umat dan kemajuan bersama.

Sementara itu, kerja cerdas mencakup aspek yang lebih strategis, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan program dengan pertimbangan yang matang. NU perlu mengevaluasi peluang dan tantangan yang ada, serta mampu memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif. Kerja cerdas juga berarti memiliki kemampuan untuk membaca dan mengantisipasi dinamika zaman yang terus berubah. Dengan pendekatan yang bijak dan adaptif terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik, NU dapat memastikan bahwa setiap langkah yang diambil relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini dan yang akan datang.

Tujuan dari semua usaha ini adalah untuk memastikan bahwa setiap program dan aktivitas yang dilakukan oleh NU memiliki nilai strategis yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

Dengan demikian, NU tidak hanya berkontribusi pada penyelesaian masalah kontemporer, tetapi juga dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan. Hal ini menjadi sangat penting dalam mewujudkan masyarakat yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, yaitu masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis, yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yang moderat dan toleran. Sebagai organisasi yang memiliki akar budaya dan keagamaan yang mendalam, NU diharapkan dapat terus memberikan inspirasi dan peran nyata dalam membentuk peradaban yang lebih baik di masa depan.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button