Iklan
Parodi

Pemimpin

Oleh: Niam At Majha

Tulisan ini saya buat saat hati dan pikiran kalut sekalutnya. Gundah segundahnya. Sambil duduk seorang diri di Cafe Circa Jl. Penjawi dengan harapan dapat menenangkan diri, mendapatkan ketenangan dalam senja yang mulai menghilang. Cafe masih sepi hanya beberapa orang, bisa jadi ikutan menyendiri sepeti saya saat ini.

Alih alih malahan mendengar pembicaraan dua orang dari meja sebelah. Bicaranya lantang, bergemuruh, gaduh menganggu ketenangan. Apabila dilihat dari penampilannya dapat dikatakan penampilan lebih utama dari pada akal dan akhlak.

Konten Terkait
Iklan

“Saya pemimpin tapi kenapa tak tahu akses kode masuk ke Software perusahaan “

Saya mendengarkan dengan seksama permbicaran orang di sebelah saya tersebut. Dari hasil ngerukke di sengaja tersebut yang pada intinya orang tersebut tak terima dia sebagai pemimpin perusahaan tak memiliki akses masuk akun Software perusahaan.

Senja itu, hati dan perasaan saya yang awalnya carut marut tak karuan, pada akhirnya diobatin oleh pembicaraan yang menggelikan. Ada pemimpin sebuah perusahaan tapi tak memiliki akses; ada beberapa kemungkinan. Pertama pemimpin tersebut hanya numpang nama, tak bisa apa- apa. Akan tetapi saat kemana mana orang tersebut selalu berkata kata, ini lho saya pemimpin perusahan ini dan itu, dan Curriculum vitae nya tertulis dengan jelas dan gamblang bahwa adalah pemimpin di perusahan A dan C serta G.

“Namanya juga numpang nama mas, orang tersebut bisanya ya begitu, namanya terpampang dimana mana akan tetapi tak bisa apa- apa,” celetuk teman saya mengagetkan.

Waduh, kapan ya ada perusahan yang bergerak di bidang informasi terbebas dari orang orang benalu, terbebas dari orang yang bisanya numpang nama, dan merasa jadi pimpinan akan tetapi tak bisa berbuat apa apa dan tak ada kontribusi apa apa. Mau bilang ironis atau orang seperti itu adalah golongan orang yang urat malunya tak ada, tak tahu malu tapi bangga. Kalau teman saya bilang goblok murokab.

“Udah deh….tak usah di dengerin pembicaraan mereka” kata teman saya.

Ya. Saya tak perlu ikut campur dengan urusan mereka yang notabene saya tak kenal mereka. Toh di Cafe Circa ini adalah niat saya adalah untuk menenangkan diri, mencari solusi kenapa dan bagaimana, dimana. Kalau barusan ada iklan seorang pemimpin yang tak mempunyai akses, seharusnya orang tersebut sadar diri, kenapa sampai ada kejadian seperti itu? Introspeksi diri lah, sebagai pemimpin apa yang dilakukan, apa yang di perbuat. Jika kalau selama menjadi pemimpin dia tak berbuat apa apa, seharusnya malu mengakui menjadi pemimpin.

Berbeda lagi jika memimpinnya di dunia maya bukan di dunia nyata. Sebab dunia masa bisa apa saja, biasanya orang tak mampu di dunia nyata, maka orang tersebut larinya di dunia maya.

“Biarkan saja mas orang seperti itu okeh tunggale, seperti halnya benalu selalu ada di berbagai pepohonan”

Maka, jika saya dan Anda menemukan seorang pemimpin seperti itu, biarkan saja. Anggap saja seperti pituah teman saya ada dan tak ada; memang sulit dicerna akan tetapi bisa menggambarkan situasi.Mampu menjelaskan kondisi realitas saat ini.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Lihat Juga
Close
Back to top button