PCNU Pati Rumuskan Khidmat Pitu

Pcnupati.or.id – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PNCU) Kabupaten Pati, KH. Yusuf Hasyim menjelaskan bahwa pihaknya telah merumuskan “Khidmat Pitu” sebagai panduan utama dalam menjalankan program kerja dan pelayanan kepada umat. Hal itu ia sampaikan saat acara Pelantikan Lembaga dan Musyawarah Kerja I PCNU Kabupaten Pati Masa Khidmat 2024-2029, di Kampus Institut Pesantren Mathaliul Falah (Ipmafa) Kecamatan Margoyoso, Pati, Rabu (25/12/2024).
KH. Yusuf hasyim menjabarkan, Khidmat Pitu ini mencakup tujuh bidang strategis yang menjadi prioritas. Pertama, khidmat bidang dakwah dan keagamaan. Khidmat ini untuk mengokohkan peran NU dalam menyebarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, memperluas akses dakwah, serta meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan untuk umat.
“Kedua, yaitu khidmat bidang kemandirian ekonomi, advokasi, dan bantuan hukum. Tujuannya mendorong pemberdayaan ekonomi umat melalui berbagai program kreatif dan inovatif, sekaligus memberikan pendampingan advokasi dan penyuluhan hukum untuk melindungi hak-hak masyarakat,” ungkap dia.
Sementara yang ketiga, yaitu khidmat bidang kesehatan, sosial, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan. Tujuannya yakni menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui layanan kesehatan, kegiatan sosial, serta pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan lingkungan hidup.
“Selanjutnya yang keempat adalah khidmat bidang wakaf, pertanahan, dan kemasjidan. Tujuannya untuk mengelola potensi wakaf dan aset-aset keagamaan untuk kemaslahatan umat, serta memperkuat tata kelola masjid sebagai pusat ibadah dan aktivitas sosial,” kata KH. Yusuf.
Adapun yang kelima, lanjut dia, yaitu khidmat bidang pendidikan, seni, dan budaya. Yaitu, mendukung peningkatan mutu pendidikan berbasis ke-NU-an, serta melestarikan seni dan budaya lokal yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
“Lalu yang keenam, khidmat bidang pengembangan SDM, sains, dan teknologi, untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk menghadapi tantangan zaman,” ucap dia.
Kemudian yang ketujuh, adalah khidmat bidang tata kelola lingkungan hidup, kebencanaan, dan kesejahteraan ummat. Khidmat ini bertujuan agar pihaknya lebih berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, memberikan tanggap darurat kebencanaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Melalui khidmat pitu ini, diharapkan PCNU Kabupaten Pati dapat menjawab kebutuhan umat secara menyeluruh, menghadirkan solusi yang inovatif, dan memperkuat kebermanfaatan NU di tengah-tengah masyarakat,” jelas KH. Yusuf Hasyim.
Nilai Filosofi Khidmat Pitu
KH. Yusuf Hasyim, juga menjelaskan nilai filosofi Khidmat Pitu. Yaitu ‘Pitutur’, ‘Pituduh’, dan ‘Pitulungan’ untuk pemberdayaan umat.
“Pitutur adalah nasihat atau bimbingan yang diberikan oleh pengurus jam’iyyah NU di semua tingkatan. Dalam konteks ini pitutur berfungsi sebagai pedoman moral dan etika dalam interaksi sosial. Hal ini penting untuk membentuk karakter dan perilaku positif dalam masyarakat,” tutur dia.
Adapun “Pituduh”, lanjut KH. Yusuf Hasyim, yakni merujuk pada petunjuk atau arahan untuk pengurus jam’iyah yang membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dalam menjalankan organisasi, pituduh berperan penting dalam mengarahkan tindakan kita agar sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang, sehingga menciptakan keharmonisan.
“Kemudian ‘Pitulungan’ berarti bantuan atau dukungan yang diberikan kepada sesama. Konsep ini menekankan pentingnya saling membantu dalam masyarakat. Dengan memberikan pitulungan, kita memperkuat solidaritas dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis,” tandas dia. (Angga/LTN)