Ribuan Guru di Pati Kampanye Anti Bullying
Pcnupati.or.id- Ribuan guru di Kabupaten Pati kampanyekan anti bullying (perundungan) terhadap anak. Aksi ini dikemas dalam acara jalan sehat, yang berpusat di Gedung Olah Raga (GOR) Pesantenan, Minggu (8/7/2023) pagi.
Pada jalan sehat itu, juga terdapat sejumlah Doorprize bagi para peserta yang beruntung. Ada hadiah umroh, sepeda motor elektrik, dua ekor kambing, televisi, dan ratusan hadiah lainnya.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Pati. Dalam penyelenggaraan, mereka bekerjasama dengan Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah.
“Kita ketahui bersama bahwa masalah kita di pendidikan terutama soal anak ini adalah terkait maraknya bullying antaranak di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Cerita soal anak di Temanggung yang dibully oleh teman-temannya kemudian dia marah dan membakar selokah, ini saya kira tidak boleh terjadi lagi dalam dunia pendidikan,” kata Anggota Komisi E DPRD Jateng, Muh Zen.
Politisi asal Kabupaten Pati ini menjelaskan, dunia pendidikan harus murni untuk mendidik anak-anak. Yakni sebagai tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan akhlak.
“Dunia pendidikan ini harus menjamin anak bebas dari bullying. Nah ini kita suarakan melalui aksi jalan santai sambil selawatan dengan harapan ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat terutama orang tua dan keluarga agar tetap waspada dan hati-hati (terhadap kasus bullying),” ucap dia.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap, para guru terus melakukan antisipasi agar kasus perundungan di sekolah tidak kembali terjadi.
“Kita berharap kepada sekolah terutama guru harus sejak awal mengantisipasi kemungkinan-kemingkinan bullying terhadap anak. Jangan sampai ini dibiarkan dan menjadi kebiasaan. Kalau itu terjadi saya kira akan berdampak pada dunia pendidikan kita,” harap dia.
Muh Zen juga mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama mengingatkan kepada lingkungan masing-masing untuk mengantisipasi agar tidak terjadi bullying dan kekerasan terhadap anak. “Kita ingin Pati sebagai kota sejarah, bisa menjadi kabupaten anti bullying di Indonesia,” ucap dia.
Banyak Anak Kecanduan Hand Phone
Menurut Muh Zen, saat ini kebanyakan anak lebih terikat dengan smart phone. Itu juga menjadi persoalan bagi psikis anak.
Ia menyebut, berdasarkan survei Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jateng, pada awal tahun ini anak-anak usia sekolah, mulai pendidikan dasar hingga menengan sudah menggunakan fasilitas HP.
“Dan kebanyakan mereka membuka konten-konten yang mengarah kepada kekerasan dan konten porno. Itu 80 persen anak-anak usia SD dan menengah. Bahkan ada 28 persen anak yang terdampak psikologis. Maksudnya dia akan meniru dan mempraktekkan, itu bahaya,” ujar muh Zen.
“Harus tetap dijaga jangan sampai anak -anak jadi bullying, tawur, karena zaman sekarang agak menyedihkan. Terpenting, orang tua selalu mengarahkan anak. Jujur hari ini anak lebih terikat dengan HP. Tetapi orang tua punya tanggungjawab utama untuk mendidik anak-anaknya,” lanjut dia. (Angga/LTN).