KH. Asmu’i Sadzali, Musytasyar dan Mantan Rois PCNU Pati, Wafat
JUWANA – Warga NU Kabupaten Pati kembali berduka. KH. Asmu’i Sadzali, ulama sepuh asal Juwana meninggal dunia, Selasa (24/9/2019) malam tadi. Mbah Mu’i (sapaan KH. Asmu’i Sadzali) merupakan kyai sekaligus tokoh NU. Dalam dua periode terakhir beliau menjadi Musytasyar PCNU Pati. Dan sebelumnya, pada periode 2008-2013 beliau menjabat sebai Rois Syuriah PCNU Kab. Pati.
Sebelumnya, salah satu Musytasyar PCNU Pati asal Wedarikjaksa, KH. Ali Mahmudan Dahlan, pun telah terlebih dahulu berpulang ke rahmatullah. Baca: Innalillah, KH. Ali Mahmudan Wafat, Pemakaman Dilangsungkan Malam Ini
Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh NU Pati, KH. Asmu’i Sadzali, meninggal dunia pada Selasa, 24 September 2019 pukul 21.50 WIB setelah sempat dirawat di rumah sakit Budi Agung Juwana.
Pemakaman akan dilaksanakan Makam Krapak Bajomulyo, Juwana, pada Rabu pagi ini, sekitar pukul 10.00 WIB.
“Sekitar jam 10-an. Tapi kalau pastinya belum bisa ditentukan. mengingat sebagian banyak tamu yang belum datang,” Ujar Kang Afif, Ketua PAC GP Ansor Juwana saat dihubungi di lokasi.
Meninggalnya KH. Asmu’i Sadzali, tak urung membuat semua warga NU Kabupaten Pati berduka. Pengurus Cabang NU Pati pun telah mengeluarkan surat edaran permohonan sholat ghoib dan tahlil yang ditujukan kepada almarhum.
Surat PCNU Pati tentang permohonan Sholat Ghoib atas meninggalnya KH. Asmu’i Sadzali |
Surat bernomor 051/PC/A.II/XI.06/IX/2019 tertanggal 24 September 2019 ini ditujukan kepada semua pengurus MWCNU, Pengurus Ranting NU, dan Pengurus Takmir Masjid dan Mushola se-Kabupaten Pati.
Tak urung Ketua PCNU Kab. Pati, Yusuf Hasyim, S.Ag, M.Si, mengungkapkan rasa berbela sungkawa yang mendalam.
“Seluruh jajaran pengurus dan warga NU Pati merasa sangat kehilangan atas wafatnya KH. Asmu’i Sadzali,” ungkap Yusuf Hayim kepada website NU Pati. “Beliau termasuk pejuang NU Pati yang memiliki komitmen tinggi terhadap jam’iyyah dan jama’ah.”
Khidmat KH. Asmu’i Sadzali ke NU tidak hanya saat menjadi pengurus saja. Bahkan saat sudah sepuh dan dalam keadaan sakit pun Mbah Mui selalu hadir untuk menyapa ummat. Sebagai bukti adalah saat sedang berlangsung acara Silaturahim Daerah Kader Penggerak NU Pati dan Ijazahan Kubro. Pengurus PCNU sowan ke kediaman beliau untuk meminta ijazah dari beliau.
“Tidak hanya diberi ijazahan tapi justru beliau yangg saat itu sakit dan harus berada di kursi roda ngotot ingin hadir dan mengijazahkan langsung kepada para kader NU,” kenang Yusuf Hasyim. “Sebuah keteladanan dalam perjuangan dan pengabdian yang luar biasa yang memotivasi kita generasi muda NU untuk tidak pernah ragu berkhidmat di jam’iyyah Nahdlatul Ulama.” (mun/ltn)