Iklan
Berita

MPLS dan MATSAMA di Sekolah-Madrasah Ma’arif NU Jateng Terintegrasi Makesta

 

 

Pcnupati.or.id-Semarang – Pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi penyusunan kurikulum Masa Orientasi Peserta Didik (MOPDIK) pada Rabu (12/2/2025).

Iklan

Hadir Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani, Koordinator Tim Penyusun Kurikulum MOPDIK Hamidulloh Ibda, Ketua PW IPNU Jawa Tengah M Irfan Khamid, Ketua PW IPPNU Jawa Tengah Dwi Sangita, dan segenap tim.

Dalam kesempatan itu, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani menegaskan bahwa kegiatan MOPDIK pada tahun ajaran 2025-2026 mendatang akan terintegrasi dengan kurikulum dan materi Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) IPNU dan IPPNU. “Kita pastikan, Maret 2025 kurikulum Mopdik terintegrasi Makesta ini selesai dengan memasukkan penguatan Aswaja Annahdliyah pada murid yang nanti berupa majalah,” kata Fakhrudin.

Pihaknya memastikan juga, bahwa majalah Mopdik bukan majalah bacaan biasa, melainkan menjadi panduan pelaksanaan MPLS dan MATSAMA. Dikatakannya, Masa Orientasi Peserta Didik (Mopdik) yang terintegrasi dengan materi Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan upaya untuk memberikan orientasi kepada peserta didik baru, sekaligus menanamkan nilai-nilai dasar Ahlussunnah Waljamaah dan memperkenalkan mereka pada lingkungan organisasi pelajar Nahdlatul Ulama.

Pihaknya mendorong untuk pelaksanaan MOPDIK yang terintegrasi Makesta sebagai rangkaian MPLS atau MATSAMA menjadi pintu didirikannya Komisariat IPNU dan IPPNU di sekolah dan madrasah bagi yang belum terbentuk.

Sementara itu, Koordinator Tim Penyusun Kurikulum MOPDIK LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Hamidulloh Ibda menyampaikan bahwa MOPDIK adalah kegiatan yang dilaksanakan di awal tahun ajaran untuk mengenalkan siswa baru dengan lingkungan sekolah, aturan, dan budaya sekolah. “Dalam kurikulum terintegrasi dengan Makesta, Mopdik juga berfungsi untuk memberikan pengenalan tentang organisasi, seperti IPNU dan IPPNU, serta prinsip-prinsip dasar keagamaan dan kebudayaan yang menjadi identitas Nahdlatul Ulama,” katanya.

Ibda juga menambahkan, bahwa di dalam kurikulum MOPDIK diintegrasikan materi MPLS, Matsama, Makesta dan Aswaja Annahdliyah yang merupakan paham dan dasar ajaran NU. “Materi ini mencakup pemahaman tentang keyakinan dasar dalam ajaran Islam yang moderat, toleran, dan damai,” kata Ibda.

Dalam konteks Mopdik, pengenalan Aswaja Annahdliyah bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang moderat, yang menjadi ciri khas Nahdlatul Ulama. Materi ini juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah, toleransi, dan saling menghargai sesama umat beragama.

Secara umum, sekolah dan madrasah di bawah LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah yang akan melaksanakan MPLS dan Matsama memberikan ruang mengenalkan peserta didik baru dengan lingkungan sekolah, baik secara fisik, maupun budaya dan kebiasaan yang berlaku di sekolah tersebut. Program ini juga mencakup pengenalan tentang visi dan misi sekolah, tata tertib, serta norma-norma yang berlaku. Dalam kurikulum terintegrasi, MPLS juga bisa menyentuh aspek sosial dan keagamaan yang ada di lingkungan sekolah, seperti pengenalan terhadap organisasi keislaman dan keorganisasian pelajar seperti IPNU dan IPPNU.

Sementara Matsama, kata Ibda, menjadi kegiatan yang serupa dengan MPLS yang dilakukan di madrasah, bertujuan untuk mengenalkan peserta didik baru pada lingkungan madrasah, budaya belajar di madrasah, serta nilai-nilai keagamaan yang ada. Dalam konteks kurikulum terintegrasi dengan Makesta, Matsama juga berfungsi untuk memperkenalkan siswa pada nilai-nilai Aswaja Annahdliyah, serta mengajak mereka untuk ikut serta dalam organisasi pelajar seperti IPNU dan IPPNU.

Sementara itu, Ketua PW IPNU Jawa Tengah M Irfan Khamid, Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) IPNU dan IPPNU ini memastikan bahwaa dalam MOPDIK berisi materi kaderisasi Makesta dan memastikan selepas pelaksanaan MOPDIK peserta didik menjadi anggota IPNU maupun IPPNU, serta menumbuhkan semangat kesetiaan terhadap organisasi tersebut. Makesta memberikan wawasan materi tentang sejarah NU, perjuangan para pendiri NU, serta pengenalan terhadap berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh IPNU dan IPPNU. “Dalam kurikulum Mopdik yang terintegrasi, peserta didik yang menjadi anggota IPNU atau IPPNU juga akan dikenalkan pada organisasi ini sejak awal,” kata dia.

Secara keseluruhan, kurikulum Mopdik yang terintegrasi dengan materi Makesta, Aswaja Annahdliyah, MPLS, dan Matsama bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan, sosial, dan kebangsaan yang penting bagi perkembangan karakter peserta didik. Irfan juga menegaskan, bagi murid Ma’arif NU Jateng yang mengikuti serangkaian MPLS maupun MATSAMA menjadi pintu gerbang menjadi anggota IPNU dan IPPNU. “Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang memiliki identitas keagamaan yang kuat, berkarakter, dan siap berkontribusi dalam masyarakat sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Nahdlatul Ulama,” kata Irfan. (“)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button