Iklan
BeritaLaziz NU

Sosialisasi Zakat, Infak dan Sedekah, Ketua Lazisnu Gembong Ungkap Permasalahan Lapangan

KH. Jamal Makmur (kiri) dalam acara Sosialisasi Lazisnu di wilayah kerja MWC NU Gembong.

GEMBONG – NU Care Lazisnu Kecamatan Gembong, menyelenggarakan Sosialisasi zakat, infaq dan sedekah kepada semua Pengurus Ranting Lazisnu. 

Iklan

Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (18/3), mulai pukul 13.00 WIB., hingga sore di MTs. Al Ma’arif Gembong. Ahmad Shodiq, Ketua NU Care Lazisnu Gembong, mengutarakan kepada pcnupati.or.id, bahwa dari 13 Ranting NU di Kecamatan Gembong, 12 di antaranya sudah memiliki Lazisnu. 

“Alhamdulillah sudah terbentuk semua, dan di beberapa Ranting bahkan sudah berjalan,” kata Shodiq. 

Hanya saja, lanjut dia, kesiapan warga NU serta keaktifan pengurus Lazisnu .asih menjadi problem utama di beberapa desa. 

“Karena itulah kami menyelenggarakan Sosialisasi yang didukung oleh MWC untuk mengurai permasalahan zakat, infaq dan sedekah di Kecamatan Gembong,” lanjut Shodiq. 

Dalam acara yang dihadiri oleh pengurus MWC, Ranting NU dan Lazisnu serta Banom-Banom NU lainnya tersebut, menghadirkan Ketua PC Lazisnu Pati, KH. Niam Sutaman dan Wakil Ketua PCNU Pati, KH. Jamal Makmur sebagai nara sumber.

“Tujuannya adalah untuk memberi motifasi sekaligus edukasi kepada pengurus Lazisnu tingkat ranting. Biar mereka bisa menyampaikan problem lapangan langsung kepada sumbernya,” ungkap Shodiq. 

Cerdas Membuat Program

KH. Jamal Makmur, dalam penyampaian materinya memaparkan bahwa pengelola zakat, selain aktif, juga harus kreatif untuk menarik aghniya agar mau berzakat. 

“Ide-ide yang menarik juga perlu untuk menarik orang agar mau bersedekah,” tutur kiai yang juga penulis banyak buku ini.

Ia juga banyak bercerita tentang pengalaman-pengalamannya tentang pengelola-pengelola zakat di kota-kota besar. Menurutnya, kreatifitas dalam pengelolaan zakat terbukti mampu menggaet orang-orang untuk berzakat dan bersedekah. 

“Ada namanya infaq air bersih di Jakarta, caranya dengan membuat sumur yang airnya disebarkan ke rumah-rumah warga miskin secara gratis,” terang Kiai Jamal menyebut salah satu contoh krearif pengelola Lazisnu.

Sementara itu, secara detil, KH. Niam Sutaman, menjelaskan kepada peserta tentang seluk beluk dan ruang lingkup Lazisnu. 

Mula-mula ia mengimbau kepada peserta sosialisasi agar tidak meragukan legalitas Lazisnu baik secara hukum negara maupun secara syariat. 

“Pertama, kita hidup di Indonesia, dan kita juga NU, yang selalu ta’dhim kepada kiai. Maka, jangan ragu soal keabsahan Lazisnu, baik secara undang-undang maupun secara fikih,” tutur dia. 

Kiai Niam juga menegaskan bahwa potensi zakat NU sangatlah besar. Jadi, lanjut dia, potensi untuk khidmat kepada warga juga sangat besar. 

Hal ini ditanggapi oleh K. Sholikhin, Ketua MWC NU Gembong. Menurutnya, sudah saatnya NU menjadi Khodim ummat dalam segala aspek. 

“Sementara yang belum kita jamah adalah dakwah sosial, dakwah ekonomi dan dakwah kesehatan serta pendidikan. Kami berharap dengan hidupnya Lazisnu di masing-masing Ranting, tidak ada lagi permasalahan semacam itu,” pungkas dia.(lut/ltn)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button