Koin Nusantara merupakan gerakan sukarela untuk menyisihkan uang-uang recehan (uang bernominal kecil) yang dimiliki Nahdliyin dan mengumpulkannya. Uang bernominal kecil yang biasanya kurang diperhatikan, bahkan terbuang, ketika terkumpul akan menjadi sebuah nominal yang besar. Apalagi ketika dilaksanakan secara bersama-sama.
KH. Muslich AR, ketua MWC Margoyoso, dalam sambutannya mengingatkan akan pentingnya kegiatan rutinan muslimat. Apalagi jika kegiatan tersebut dibarengi dengan aksi “Koin Nusantara” dari segenap anggota Muslimat NU.
“Koin NU itu mempunyai peran strategis dalam menyukseskan empat pilar ZIS NU, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Lazisnu PCNU Pati, KH. Muhammad Ni’am Sutaman, Lc., LLM mengingatkan kepada kader-kader Muslimat akan perlunya menata ulang praktek Koin Nusantara yang telah berjalan selama ini. Jangan hanya sekedar menyediakan kotak, lalu secara pasif menunggu warga untuk mengisinya.
“Relawan program ini harus aktif menjemput bola. Yaitu menjemput Koin NU dari rumah ke rumah agar program ini bisa berjalan sukses,” tandasnya.
Gerakan Koin Nusantara atau Koin NU memang menjadi salah satu program prioritas yang tengah digalakkan oleh PCNU Kabupaten Pati, terutama melalui Lazisnu. (Lazisnupati/Munir/LTNNU)