![]() |
Salah satu anggota Jama’ah KoloKolo membagi masker kepada Jamaah Sholat Jumat di Masjid Jami’ Baitul Muttaqin, Gembong |
GEMBONG-Banyaknya Masjid yang menghentikan sementara praktik sholat jumat membuat sebagian warga resah. Pemberhentian sementara ini adalah untuk mencegah persebaran wabah virus corona atau covid 19.
Berdasarkan intruksi PWNU Jawa Tengah, daerah yang masih merupakan zona kuning, tetap diharuskan menyelenggarakan praktik Sholat Jumat. Berangkat dari keputusan ini, beberapa masjid yang telah menyetop pelaksanaan sholat jumat (27/03) kemarin, kembali menyelenggarakannya Jumat (3/4) ini.
Gembong yang masih merupakan zona hijau, tetap melaksanakan sholat jumat. Salah satu masjid yang menjadi acuan adalah Masjid Besar Baitul Muttaqin Gembong yang berada di jantung kecamatan.
Meskipun masih berstatus aman, takmir sepakat untuk melakukan standarisasi keamanan. Berdasarkan hasil rapat terbatas yang diselenggarakan Sabtu (28/3) kemarin dimufakati beberapa kriteria keamanan.
Kerapatan shof sholat menjadi pertimbangan utama. Banyaknya jamaah yang hadir dan tidak dikatahui rekam jejak kesehatannya tentu wajib diantisipasi dengan merenggangkan shof sholat. Selain itu, pihak masjid juga menyediakan bilik antiseptik dan kran sanitizer untuk mencuci tangan.
Namun para pemuda setempat yang tergabung dalam Jama’ah KoloKolo merasa sistem keamanan yang diterapkan oleh pengurus takmir masih belum memadai. Sehingga, Jama’ah KoloKolo dengan berbekal jaringan, menggalang masker untuk dibagikan kepada para jama’ah sholat jumat di Masjid Jami Baitul Muttaqin secara cuma-cuma.
“Kami berterimasih kasih kepada para pemuda Jama’ah KoloKolo yang giat membantu kelancaran dan kenyamanan Sholat Jumat di masjid ini.” Tutur KH. Imam Shofwan, ketua takmir.
Sebanyak tiga ratusan masker habis dibagikan kepada seluruh jama’ah yang hadir. Koordinator lapangan, Syaifudin Zuhri menegaskan bahwa pihak Jama’ah KoloKolo tidak sendirian dalam melaksanakan misi mulia ini.
“Kami bekerjasama dengan Takmir, Banser dan Kader Penggerak NU. Sebagian masker juga kami dapat dari Lembaga Perekonomian NU Pati, Lazisnu Gembong dan sisanya dari Kader Penggerak NU.” Tandasnya.
Para jama’ah Sholat Jumat juga merasa terbantu dengan pembagian masker ini. Mereka menganggap bahwa masker yang dibagikan sangat bermanfaat bukan hanya saat sholat jumat saja namun juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini kan baru musim virus. Maskernya bagus, bisa dicuci lagi dan bermanfaat sekali. Terimakasih, pengurus Takmir, Jamaah KoloKolo dan teman-teman Banser.” Ungkap Susanto, salah satu jamaah Jumat.
Jama’ah KoloKolo sendiri merupakan organisasi informal yang didirikan oleh para pemuda di lingkungan Masjid Jami’ Baitul Muttaqin. Organisasi ini bergerak di bidang sosial dan keagamaan serta aktif melaksanakan ziarah makam wali setiap lima minggu sekali.(lut/ltn)