WINONG-Meskipun musim penghujan telah datang, namun kekeringan masih twrjadi di beberapa daerah. Kecamatan Winong misalnya. Selama awal musim penghujan ini, kebutuhan akan air bersih masih sukar terpenuhi.
Pendistribusian air bersih di Winong kidul oleh Lazisnu, LPBI NU dan PMI Pati, Senin (25/11). |
Dihimpun dari LPBI NU Pati, penyebab utama fenomena ini merupakan dampak dari musim kemarau panjang yang terjadi beberpa bulan terakhir. Beberapa sumber air bersih belum mampu hidup kembali meskipun telah terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga berat.
“Sumber-sumber air di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati belum sepenuhnya pulih. Meskipun sudah beberapa kali terjadi hujan.” Kata Edi Fitrianto, salah satu staf LPBI NU Pati.
Dengan kata lain, kebutuhan akan air bersih di Kecamatan Winong dan sekitarnya masih sulit terpenuhi. Oleh sebab itu, LPBI dan Lazisnu Pati masih terus mengimbau kepada masyarakat untuk turut membantu donasi air bersih.
“Untuk urusan air bersih, beberapa kecamatan masih kesulitan. Maka kami mengajak masyarakat untuk peduli. Jangan disangka karena sudah memasuki musim hujan, air sudah mudah (didapat). Padahal kenyataan di lapangan berkata sebaliknya.” Tutur Imam Rifai, M.M., ketua LPBI NU Pati.
Tercatat hingga Senin (25/11) LPBI NU sendiri masih menggelontorkan air bersih di Kecamatan Winong Kidul. Sebanyak 40.000 liter air bersih di distribusikan di lima titik. Diantaranya adalah Desa Kropak, Tawangrejo, Sumbermulyo, Bumiharjo dan Mbotok.
“Meskipun intensitasnya tidak sebanyak dan sesering beberapa minggu yang lalu, namun kami masih terus mendapatkan laporan mengenai kelangkaan air bersih.” Lanjut Imam Rifai.
Sebelumnya, LPBI NU memang mendistribusikan 40.000 sampai 100.000 liter air per hari. Hal ini terjadi selama penghujung Agustus hingga awal Nopember 2019.(karim/ltn)