Yayasan Al Ma’arif Gembong Gelar Shalat Istisqo’
GEMBONG-Musim kemarau panjang yang menerjang wilayah Indonesia membuat banyak elemen masyarakat prihatin. Keprihatinan ini karena banyak daerah yang mengalami kesulitan air bahkan hingga ke level kekeringan. Belum lagi kasus kebakaran hutan yang sangat membutuhkan air hujan untuk memadamkannya.
![]() |
Ratusan orang yang terdiri peserta didik, guru, karyawan dan pengurus Yayasan Al Ma’arif Gembong melakukan shalat Istisqo’ di Lapangan Jokotingkir, Sabtu (5/10) pagi tadi |
Menanggapi problem-problem tersebut, pengurus Yayasan Al Ma’arif NU Gembog berinisiatif menggelar shalat Istisqo’. Agenda yang telah direncanakan jauh-jauh hari ini akhirnya terealisasi Sabtu (5/10) pukul 08.00 WIB waktu setempat.
Berlokasi di lapangan Jokotingkir, area sabuk hijau Waduk Gembong, Drs. KH. Abdul Qohar, M.M. ketua yayasan beserta ratusan santri, murid, guru dan karyawan menggelar shalat istisqo’. Dengan beralaskan sajadah hingga koran bekas, para jama’ah yang hadir melawan panasnya pagi di atas gersangnya rumput lapangan Jokotingkir.
“Meskipun masih pagi tapi panas di sini luar biasa” tutur Zaim Musyarofi, salah satu pendidik di Yayasan Al Ma’arif NU Gembong.
Para peaerta didik maupun guru yang hadir tampak begitu khusyu mengikuti setiap prosesi shalat istsiqo’. Kesadaran akan pentingnya air sebagai salah satu sumber kehidupan yang akhir-akhir ini mulai langka membuat mereka kian terlarut dalam suasana khidmat.
Perasaan haru semakin bertambah ketika KH. Abdul Qohar menyampaikan khotbah. Dalam penuturannya Pengasuh Ponpes Al Ma’rif Gembong teraebut menganalogikan kekeringan yang terjadi saat ini dengan situasi di padang makhsyar kelak.
Hal ini, secara psikologis tentu mendorong para jama’ah untuk lebih dekat dengan tuhan dan menyadari segenap kesalahan-kesalahannya. Dengan diawali hati yang bersih, KH. Abdul Qohar berharap doa para peserta didik dan karyawan Al Ma’arif Gembong bisa lekas terkabul.(karim/ltn)