Pemkab – PCNU Pati Gelar Tahlil Doa 40 Hari Wafatnya Mbah Moen
PATI – Pemerintah Kabupaten Pati bekerja sama dengan PCNU Pati menggelar acara Tahlil dan Doa 40 Hari Wafatnya KH. Maimun Zubair, Kamis (12/9/2019) malam. Acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati ini menggandeng juga perkumpulan Santri Sarang yang tergabung dalam Santri Gayeng.
![]() |
KH Abdul Ghofur Maimoen dalam Acara Memperingati 40 Hari Wafatnya KH. Maimun Zubair yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (12/9/2019) malam. |
Acara bertajuk Memperingati 40 Hari Wafatnya KH. Maimun Zubair; Mengenang Kiai Bangsa dihadiri langsung oleh putra ke-5 Mbah Moen, KH Abdul Ghofur Maimoen.
Dari jajaran Pemda hadir Bupati Pati, H. Haryanto, SH, MM, M.Si., Sekda Pati, Suharyono, Forkopimda, dan OPD. Sedang dari Pengurus Cabang NU Pati, terlihat Rois, KH. M. Aniq Muhammadun, Ketua, Yusuf Hasyim, M.S.I, beberapa Musytasyar, jajaran Syuriah, dan Tanfidziyah lainnya.
Acara dimulai dengan pembacaan Ayat-Ayat Suci Al Quran dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin yang dipimpin oleh H. Muhlisin. Setelahnya langsung disambung dengan Tahlil yang dipimpin oleh Wakil Katib PCNU Pati, KH. Abdurrahman Adam dan Doa Tahlil oleh Rois, KH. M. Aniq Muhammadun.
KH. M. Aniq Muhammadun, yang memberikan sambutan atas nama PCNU Kabupaten Pati menyatakan walaupun KH. Maimun Zubair dimakamkan di Ma’la Makkah yang sangat jauh, namun sejatinya beliau tetap dekat dengan warga NU dan para santri. Sebagai bukti adalah diadakannya peringatan 40 hari wafatnya Mbah Moen yang terselenggara atas kerjasama antara PCNU Kabupaten Pati, Pemkab Pati, dengan jaringan santri Sarang seperti Santri Gayeng.
Masih menurut Mbah Aniq, KH. Maimun Zubair merupakan benar-benar kyai yang sedari muda hingga meninggalnya, tidak henti-hentinya untuk mengabdikan dirinya demi agama Allah. Seorang kyai yang sangat ikhlas dalam melayani ummat. Sehingga amal ibadah yang dibawanya sebagai bekal menghadap Allah sudah sangat banyak. Meski demikian, warga nahdliyin dan santri perlu untuk ikut hormat dan mendoakan.
“Harapannya agar doa yang dipanjatkan tersebut akan bisa meluber kepada kita semua,” ungkapnya.
Sedangkan Sesepuh Santri Gayeng, KH. Fuad Abdillah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemda Pati dan PCNU Pati yang telah menggandeng Santri Gayeng dalam menyelenggarakan acara Memperingati 40 Hari Wafatnya KH. Maimun Zubair. Ini membuktikan keberpihakan pemerintah daerah pada santri.
Bupati Pati, H. Haryanto yang menyampaikan sambutan selanjutnya, menyatakan bahwa Mbah Maimun merupakan ulama yang telah berhasil mencetak santri-santri yang luar biasa. Yang tidak sedikit diantaranya berada di wilayah kabupaten Pati. Sehingga, meski Mbah Maimun telah meninggal, namun santri-santrinya akan tetap melanjutkan perjuangan dan kebaikan-kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Terakhir, KH Abdul Ghofur Maimoen, atas nama keluarga mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya peringatan wafatnya KH. Maimun Zubair di berbagai daerah termasuk di Pati. Ini merupakan bentuk penghormatan dan cinta para santri kepada beliau.
Gus Gofur, panggilan putra Mbah Maimun ini mengungkapkan bahwa siapapun yang bertemu dengan KH. Maimun Zubair akan langsung mendapat kesan bahwa beliau adalah kyai. Bahkan bagi yang belum mengenal sekalipun. Sehingga ketika berada dimanapun dan posisi apapun juga, ke-kyai-an Mbah Moen tidak pernah luntur.
Hal ini juga lah yang kemudian bisa membuat KH. Maimun Zubair bisa diterima oleh berbagai kalangan. Bahkan beliau senantiasa berusaha merangkul semua pihak, termasuk pihak-pihak yang saling bersebrangan sekalipun. (Mun/LTN)