Iklan
Kolom

Hari Raya Idul Fitri Momentum untuk Saling Memaafkan

Oleh : Siswanto, MA

Setelah menjalankan Ibadah Ramadan selama sebulan penuh, tiba saatnya umat Muslim di penjuru dunia merayakannya dengan kemenangan yang kita kenal dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri atau yang lebih terkenal dengan sebutan lebaran.

Datangnya Idul Fitri ini, tentunya disambut dengan penuh suka-cita oleh seluruh umat Muslim untuk merayakannya dengan cara beranekaragam. Di Indonesia, tradisi lebaran mungkin berbeda dengan Idul Fitri di negeri-negeri lain. Tradisi ini justru lebih meriah, bahkan dari Hari Raya Kurban yang sering disebut juga Hari Raya Akbar.

Konten Terkait
Iklan

Sedangkan perayaan Idul Fitri di Indonesia tak cukup dirayakan hanya sehari saja, melainkan lebih dari itu. Di beberapa daerah orang merayakannya lebih dari sepekan. Bahkan, bila kita hitung acara halal bihalal, bisa sebulan penuh. Uniknya lagi, Hari Raya Idul Fitri di Indonesia tidak hanya dirayakan umat Islam saja, melainkan melibatkan hampir seluruh elemen masyarakat.

Hari Raya bukan hanya tentang kebahagiaan dan kemenangan, itu juga adalah waktu untuk merenungkan nilai-nilai luhur, salah satunya adalah memaafkan satu sama lain. Dengan memaafkan satu sama lain, kita bukan hanya bisa merasa lebih baik dalam diri kita sendiri, tetapi juga dapat mempererat hubungan kita satu sama lain dan memperkuat ikatan persaudaraan kita.

Setiap tahun, Idul Fitri adalah kesempatan untuk saling memaafkan. Namun, penting bagi kita semua untuk meminta maaf kepada orang-orang yang kita sayangi, baik itu secara sadar maupun tidak.

Meminta maaf dan memaafkan adalah sikap yang menunjukkan permintaan atau pemberian pengampunan dan pembebasan atas kesalahan kita sendiri dan orang lain. Tindakan memaafkan juga melibatkan kesediaan kita untuk melepaskan dendam dan kebencian kita terhadap orang yang melakukan kesalahan kita, serta memberikan kesempatan dan ruang untuk menjalin kembali hubungan yang telah rusak.

Dan memaafkan dapat membantu seseorang melepaskan beban emosional negatif seperti kemarahan, kesedihan, atau kebencian, sehingga seseorang dapat merasa lebih tenang, bahagia, dan stabil secara emosional. Memaafkan juga dapat menghapus luka di hati seseorang sehingga rasa dendam tidak berlarut-larut.

Oleh karena itu, momentum Hari Raya Idul Fitri ini merupakan momentum untuk saling memaafkan dari pelbagai suku, ras, bahasa, adat-istiadat, dan tanpa terkecuali latar belakang masyarakat. Hal ini juga dijelaskan dalam surat al-hujarat ayat 13 yaitu;

‘manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal dan menghormati.’

Dari ayat di atas sangat jelas, bahwa orang yang paling mulia di antara mereka di sisi-Nya ialah orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Dan siapa yang paling takwa, hanya Allah yang mengetahui.

Dengan demikian, tradisi lebaran yang khas di negeri kita ini sudah sepatutnya diterapkan sebagai suatu tradisi yang memiliki nilai lebih baik dihadapan manusia maupun dihadapan Sang Kholiq. Lebaran untuk melebur dosa kita terhadap Allah sekaligus terhadap sesama.

Dengan begitu, bisa diharapakan diri kita untuk kembali menjadi bersih dari segala dosa dan kembali ke fitrah, untuk kemudian berusaha menjaga kebersihannya dengan menjaga pergaulan dan hubungan baik kita, baik dengan Sang Pencipta maupun dengan sesame hamba-Nya.

 

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Lihat Juga
Close
Back to top button