Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Lakpesdam NU Mengembangkan Wacana Intelektual

Lakpesdam NU Mengembangkan Wacana Intelektual

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 18 Okt 2017
  • visibility 41
  • comment 0 komentar

Pati.Pengurus Lakpesdam NU Pati mengadakan diskusi buku di setiap bulannnya. Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan keintelektualan para pengurus Lakpesdam dan para generasi muna Nahdlatul Ulama. Acara bertempat di Darul Hadlanah Waturoyo Pati, 12/9 kemarin, dengan menghadirkan narasumber Siswanto Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada diskusi kali ini mengambil tema tema Islam Arif, Islam Nusantara; belajar mencintai sesama melalui agama.  Tema tersebut di ambil dari buku Menusantarakan Islam karya Dr. Aksin Wijaya.
“Ada beberapa hal dari hasil diskusi pertama, Islam datang di Indonesia melalui beberapa cara, baik itu berdagang, perkawinan maupun menetap di Nusantara, sehingga Islam pelan tapi pasti berkembang di Nusantara, Kedua, Islam nusantara adalah corak dari keanekaragaman islam yang masuk di Indonesia, karena Islam tidak hanya datang dari orang Arab saja, tetapi dari Eropa dan dari lokal sendiri, sehingga Islam Nusantara memiliki corak tersendiri,”jelas Siswanto
Siswanto melanjutkan, istilah Islam Nusantara adalah strategi orang NU untuk mempromosikan bahwa Islam yang baik adalah berislam secara damai, penuh kasih sayang, satun serta rahmatan lilalamin, cara ulama kita mempromosikan kepada dunia bahwa ini lho Islam yang penuh damai, meski berbeda- beda suku, ras, etnis, adat istiadat tetapi secara berkehidupan di masyarakat saling toleransi dan saling membantu antar sesama, inilah bentuk Islam yang sesungguhnya.
Hal senaga juga diungkapkan ketu Lakpesdam NU Pati, Andi Irawan, kalau kita lihat sejarahnya Islam datang di tanah Jawa melalui pendekatan sufistik pendekatan dengan acara satun dan penuh kasih sayang, seperti halnya yang sdh di cobtohkan Nabi Muhammad Saw, selain itu juga melalui akulturasi budaya, karena kalau kita lihat masyarakat nusantara mayoritas beragama hindu dan budha, dan masih meyakini animisme dan dinamisme, oleh karena para wali songo dgn melalui pendekatan hunanisme, sufistik dan akulturasi budaya tanpa menghilangkan budaya lokal seperti tahlilan, ziarah kubur, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari dan metoni berjalan sesuai dengan syariat Islam tanpa harus menghilangkan budaya lokal, akan tetapi disisipi dengan nilai-nilai keislaman, sehingga melalui pola pendekatan seperti diatas Islam bisa diterima dan memiliki ruang untuk bereksistensi dan tersebar luas di Nusansara, pungkasnya.
  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Aswaja: Manhaj Nahdlatul Ummah

    Aswaja: Manhaj Nahdlatul Ummah

    • calendar_month Ming, 15 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 28
    • 0Komentar

     Aswaja adalah golongan yang konsisten mengikuti tradisi dan metode yang dipraktekkan Nabi dan para sahabat (ma ana alaihi al-yauma wa ashhabi). Aswaja dalam konteks Indonesia adalah golongan yang secara mayoritas mengikuti Imam Abu Hasan al-Asy’ari dalam bidang akidah, Imam Asy-Syafi’i dalam bidang fiqih, dan Imam Abu Hamid Al-Ghazali dan Imam Abi al-Hasan Asy-Syadzili dalam bidang […]

  • PCNU-PATI

    Mahasiswa PPL IPMAFA Diterima Lazisnu

    • calendar_month Kam, 19 Okt 2023
    • account_circle admin
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- PC Lazisnu Pati kembali menerima mahasiswa PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) dari kampus Institut Pesantren Matholi’ul Falah pada rabu (18/10). Acara tersebut berlangsung di kantor PC Lazisnu Pati.  Dalam pelaksanaan program praktik pengalaman lapangan (PPL) dimaksudkan untuk menciptakan mahasiswa yang unggul dalam bidangnya yaitu manajemen zakat dan wakaf. Dalam hal ini Institut Pesantren Matholi’ul Falah […]

  • PCNU-PATI Photo by Gabriel Goller

    Bapak Hamdi van Holland

    • calendar_month Sen, 23 Jan 2023
    • account_circle admin
    • visibility 74
    • 0Komentar

    Oleh : M. Iqbal Dawami Hari itu adalah musim bunga bermekaran indah di halaman rumah. Keindahannya seolah hendak menyambut kedatangan kami yang tahun 2013 berlebaran di Bojong, Pandeglang. Ah, desa Bojong. Sebuah desa yang penuh dengan memori masa kecil dan remajaku. Kenanganku akan pasar Bojong, sawah Cijakan, dan sungai Cilemer tak lekang ditelan zaman. Di […]

  • Ma’arif NU Jateng Apresiasi Pola Perekrutan Guru Ma’arif Cabang Kendal

    Ma’arif NU Jateng Apresiasi Pola Perekrutan Guru Ma’arif Cabang Kendal

    • calendar_month Sen, 10 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Semarang – Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP. Ma’arif NU) PWNU Jawa Tengah mengapresiasi pola perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilakukan LP. Ma’arif NU PCNU Kabupaten Kendal. Hal itu disampaikan Wakil Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani, Senin (10/7/2023). “Pola perekrutan berbasis kompetensi sangat bagus yang dilakukan LP. Ma’arif NU PCNU […]

  • PCNU-PATI

    Markesot Bertutur

    • calendar_month Rab, 14 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 57
    • 0Komentar

    Tidak mengherankan jika literasi kritik amat pedas terhadap kemanusiaan karya Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yang diterbitkan di tahun 1993 ini dicetak kembali di tahun 2012, dan dicetak lagi di tahun 2015, dan… Buku ini sebagian besar bercerita dari sudut pandang seorang Markesot: sosok fiktif yang dikembangkan oleh Emha. Terkadang, Markesot dianggap sebagai manusia misterius […]

  • PCNU PATI - Ilustrasi 500 Pemudik dari Jobodetabek Disiapi 10 Bus Gratis oleh Pemkab Pati. Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash

    500 Pemudik dari Jobodetabek Disiapi 10 Bus Gratis oleh Pemkab Pati

    • calendar_month Kam, 14 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 42
    • 0Komentar

    PATI – Para perantau dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang hendak pulang ke Pati, rencananya akan dijemput oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Mereka rencananya difasilitas mudik gratis menggunakan 10 bus. Kabag Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pati, Abdul Kharis menjelaskan, mudik gratis ini diperuntukkan bagi 500 perantau.  “Rencanannya tanggal 27 April bus sudah […]

expand_less