Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pustaka » Menyemai Generasi Berkarakter

Menyemai Generasi Berkarakter

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 7 Jan 2015
  • visibility 32
  • comment 0 komentar
Di tengah berbagai krisis multidimensi yang melanda, bangsa Indonesia wajib bersyukur, sebab pada periode 2005-2035 telah dikaruniai Allah populasi usia produktif yang luar biasa besar dan belum pernah dialaminya sejak Indonesia merdeka. Jumlah populasi produktif tersebut akan menjadi nikmat berupa bonus demografi (demographic dividend), dan dapat menjadi momentum serta peluang untuk menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045. Namun, justru akan menjadi bencana demografi (demographicdisaster) jika mutu pendidikan tidak kunjung berkualitas. Untuk itu, tugas bersama adalah menyiapkan momentum dan kesempatan tersebut untuk menjadi bonus demografi melalui pembenahan sistem pendidikan nasional, mencakup kurikulum, SDM guru, fasilitas dan sebagainya.
Menurut Mohammad Nuh dalam bukunya yang bertajuk “Menyemai Kreator Peradaban” hal krusial yang harus segera dipersiapkan dan dibenahi adalah perihal kurikulum. Selama ini, kurikulum yang ada lebih menekankan kompetensi intelektual peserta didik, sehingga hasil atau out put dari lembaga pendidikan dirasa miskin moralitas dan nilai spiritualitas. Oleh karena itu, ia menekankan, bahwa seharusnya kurikulum yang menjadi dasar pembelajaran harus mengembangkan tiga kompetensi pada peserta didik, yaitu kompetensi intelektual (pengetahuan), kompetensi sikap (afektif), dan kompetensi keterampilan (psikomotor.
Ketiga kompetensi di atas menurut Mohammad Nuh memiliki dasar keagamaan yang jelas, dan sesuai dengan trilogi pembelajaran tilawah, tazkiyah dan ta’lim. Tilawah merupakan domain indrawi, yaitu memberikan bekal kepada peserta didik kemampuan membaca ayat-ayat Allah, termasuk fenomena alam dan sosial yang kasatmata (keterampilan). 
Tazkiyah merupakan domain hati nurani, yaitu membekali peserta didik dengan kepekaan akan nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan kemulian (sikap). Dan ta’lim adalah domain rasio, yaitu membekali peserta didik dengan kemampuan melihat sebab akibat yang bersifat fisik atau non fisik dengan menumbuhkan logika berfikir berdasarkan kaidah keilmuan (pengetahuan). Trilogi pembelajaran ini selaras dengan 4 konsep dasar pembelajaran Jacques Delors, ketua komisi internasional UNESCO untuk pendidikan abad 21, yaitu Learning to know denganta’limlerarning to do dengan tilawah, dan learning to live dan learning to be dengantazkiyah. Dengan internalisasi tiga kompetensi tersebut peserta didik diharapkan dapat menjadi generasi yang berkarakter.
Menurut Mohammad Nuh nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan pada peserta didik adalah nilai kejujuran, sabar dan kerja keras, kasih sayang dan kepekaan sosial, syukur, cinta ilmu, zuhud, optimisme, toleransi, kepekaan sosial, entrepreneur, kemandirian, nasionalisme, dan ketaatan kepada agama. Internalisasi nilai-nilai karakter tersebut dapat dilakukan dengan dengan dua cara, yaitu keteladanan (modeling) dan pembiasaan (habituation). Lebih dalam lagi penulis buku ini memberikan lima langkah agar pendidikan karakter dapat berjalan dengan efektif. Pertama, perubahan paradigma dalam sistem pendidikan. Pendidikan tidak hanya dipahami sebagai transfer of knowled, tetapi juga meliputitransmission of cultural values and social normsKedua, peran guru dan dosen harus berfungsi sebagai rule model. Ketiga,perlunya meleburkan nilai-nilai moral yang relevan di semua mata pelajaran dan kegiatan kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra-kulikuler. Keempat,membangun kultur sekolah yang bersumber dari budaya yang ada sebagai media yang kondusif untuk membentuk karakter. Kelima, perlunya kerja sama sekolah, rumah, media massa, dan lembaga-lembaga social lainnya untuk sama-sama berperan membendung arus karakter negatife dan membangun karakter positif bagi semua anak bangsa.
Dengan melakukan revolusi sistem pendidikan nasional melalui kurikulum berbasis pada trilogi pembelajaran, nilai-nilai karakter, dan kerja sama antar pihak, ke depan (100 tahun Indonesia merdeka) bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan cerdas, sebab memiliki generasi-generasi yang unggul dan berkarakter. Menurut Mohammad Nuh, bangsa yang cerdas memiliki beberapa ciri. Pertama, masyarakatnya memiliki cara berfikir terbuka (open mind). Kedua, efektif dalam pembiayaan (cost effectiveness), yaitu biaya yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah sangat murah, baik biaya ekonomi, sosial, dan politik. Ketiga, selalu menjaga harkat, martabat, dan patuh dengan pranata hukum. Keempat, kebiasaan tepat waktu, sebab keberhasilan dan kesuksesan tergantung pada bagaimana seseorang menghargai waktu.
Melalui bukunya ini, Mohammad Nuh mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bahu membahu membenahi sistem pendidikan nasional yang selama ini dirasa belum berhasil mencerdaskan generasi bangsa. Melalui renungan-renungannya perihal tawaran konsep pendidikan karakter, penulis berharap semua elemen masyarakat sadar dan mau bergerak secara massif untuk berupaya secara sistematis mendidik generasi muda agar menjadi generasi yang berkualitas dan berkarakter. Oleh karena itu, buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca, dikaji dan direnungkan oleh siapapun, terutama warga nahdliyin.  
Judul               : Menyemai Kreator Peradaban
Penulis             : Mohammad Nuh
Penerbit           : Penerbit Zaman
Terbit               : 2013
Halaman          : 300 hlm
ISBN               : 978-602-17919-3-6
Harga              : Rp. 40.000
Peresensi         : Andi As Syarqowy

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • LKNU Pati Gelar Tes Kesehatan Gratis, Warga Antusias Mengikuti Pemeriksaan

    LKNU Pati Gelar Tes Kesehatan Gratis, Warga Antusias Mengikuti Pemeriksaan

    • calendar_month Rab, 26 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 38
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id Pati – Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Pati mengadakan tes kesehatan gratis bagi warga pada Selasa (26/2). Kegiatan yang berlangsung di Dukuh Wonokerto, Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil ini mendapat dukungan dari berbagai organisasi sayap NU, seperti Banser Husada, LazizNU Pati, Ranting NU Wonokerto, IPNU, IPPNU, Fatayat, dan Muslimat Ranting Wonokerto. Program ini […]

  • PMII Komisariat Syekh Mutamakkin Laksanakan Kewajiban Tahunan

    PMII Komisariat Syekh Mutamakkin Laksanakan Kewajiban Tahunan

    • calendar_month Sab, 2 Nov 2019
    • account_circle admin
    • visibility 42
    • 0Komentar

    TAYU-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Syekh Mutamakkin menyelenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). Ini merupakan tahap paling dini dalam organisasi PMII. Dengan mengikuti Mapaba, para calon anggota telah secara resmi menjadi bagian formal dari PMII. Paska Mapaba, masih ada beberapa step lagi untuk menunjang jiwa organisasia anggota. M. Shofyan al Nashr, salah satu pemantik […]

  • Anggota DPRD Pati Respon Aksi Kadus Mbotok Winong yang Sempat Hina Koin NU

    Anggota DPRD Pati Respon Aksi Kadus Mbotok Winong yang Sempat Hina Koin NU

    • calendar_month Sen, 31 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    PATI – Baru-baru ini sedang ramai terkait adanya dugaan penghinaan terhadap Koin NU yang dilakukan oleh Suharto, seorang Kepala Dusun (Kadus) Mbotok, Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Pati. Kadus ini sempat mengunggah foto kaleng Koin NU dengan narasi yang mengarah ke suatu penghinaan. Melalui akun Facebook Mangkudiponggolo Putro, Suharto mengunggah kaleng Koin NU dengan caption ”jiwa […]

  • Ana Nailul Gantikan Ani Agustiyani Pimpin Fatayat Winong

    Ana Nailul Gantikan Ani Agustiyani Pimpin Fatayat Winong

    • calendar_month Sen, 4 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Wajah-wajah baru Pengurus PAC Fatayat NU Winong berpose bersama pengurus NU dan Banom  WINONG – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Winong baru saja menyelesaikan hajat rutinnya, Minggu (3/10) kemarin. Konferancab Fatayat NU Winong tersebut diselenggarakan di Gedung MWCNU setempat.  Beberapa tokoh tercatat menghadiri agenda sakral tersebut. Diantaranya, KH. Alwan Syahri (Ro’is Syuriyah), K. […]

  • PCNU-PATI Photo by ELG21

    Lihatlah Siapa yang Bertanya

    • calendar_month Sen, 17 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Oleh : M. Iqbal Dawami Suatu hari, seorang anak muda yang baru menikah mendatangi Abdullah bin Abbas. Anak muda itu mengajukan pertanyaan, “’Wahai sepupu Rasulullah, bolehkah aku mencium istriku saat sedang berpuasa?” “’Tidak boleh!” jawab Abdullah bin Abbas dengan tegas. Pemuda itu tampak kecewa, karena jawabannya bukan yang diinginkannya. Ketika hendak bertanya kembali untuk mencari […]

  • Tiga Desa di Gabus Pati Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak

    Tiga Desa di Gabus Pati Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak

    • calendar_month Sab, 15 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id, Pati – Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah diterjang angin puting beliung, Sabtu (15/2/2025) sore. Akibatnya, puluhan rumah di tiga desa rusak. Tiga desa yang diterjang angin puting beliung yakni Desa Tambahmulyo, Desa Gabus dan Desa Penanggungan. Angin puting beliung itu datang sekitar pukul 15.00 WIB. Desa yang mengalami kerusakan terparah yakni Desa […]

expand_less